Wednesday, May 04, 2005
“LANGKAH SETAN MENELANJANGI WANITA”
Setan dalam menggoda manusia memiliki berbagai macam strategi dan yang sering dipakai adalah dengan memanfaatkan Hawa Nafsu, yang memang memiliki kecenderungan mengajak kepada keburukan (ammaratun bis su’). Setan tahu persis kecenderungan nafsu kita, dia terus berusaha agar manusia keluar dari garis yang telah ditentukan Allah, termasuk melepaskan Hijab atau Pakaian Muslimah.

Berikut ini tahapan-tahapannya :

A. Menghilangkan Definisi Hijab.

Dalam tahap ini setan membisikkan kepada para wanita, bahwa pakaian apapun termasuk hijab (penutup) itu tidak ada kaitannya dengan agama, ia hanya sekedar pakaian atau mode hiasan bagi para wanita. Jadi tidak ada pakaian syar’I, pakaian ya pakaian, apapun bentuk dan namanya.

Sehingga akibatnya, ketika zaman telah berubah, atau kebudayaan manusia telah berganti, maka tidak ada masalah pakaian ikut ganti juga. Demikian pula ketika seseorang berpindah dari suatu negeri ke negeri yang lain, maka harus menyesuaikan diri dengan pakaian penduduknya, apapun yang mereka pakai.

Berbeda halnya jika seseorang wanita berkeyakinan, bahwa hijab adalah pakaian syar’I (identitas keislaman), dan memakainya adalah Ibadah bukan sekedar mode. Biarpun hidup kapan saja dan dimana saja, maka hijab syar’I tetap dipertahankan.

Apabila seseorang wanita masih bertahan dengan prinsip hijabnya, maka setan beralih dengan strategi yang lebih halus. Caranya ?????

Pertama à Membuka Bagian Tangan.

Telapak tangan mungkin sudah terbiasa terbuka, maka setan membisikkan kepada para wanita agar ada sedikit peningkatan model, yakni membuka bagian hasta (siku hingga telapak tangan). “Ah tidak apa-apa……, kan masih pakai jilbab dan pakai baju panjang ??? Begitu bisikan setan.

Dan benar sang wanita akhirnya memakai pakaian model baru yang menampakkan tangannya, dan ternyata lelaki yang melihatnya juga biasa-biasa saja. Maka setan berbisik “ Tuh tidak apa-apa kan???

Kedua à Membuka Leher dan Dada
Setelah menampakkan tangan menjadi kebiasaan, maka datanglah setan untuk membisikkan hal baru lagi. “Kini buka tangan sudah lumrah, maka perlu ada peningkatan model pakaian yang lebih maju lagi, yakni terbuka bagian atas dada kamu” Tapi jangan sebut sebagai pakaian terbuka, hanya sekedar sedikit untuk mendapatkan hawa, agar tidak gerah. Cobalah !!!! Orang pasti tidak akan peduli, sebab hanya bagian kecil saja yang terbuka.

Maka dipakailah pakaian model baru yang terbuka bagian leher dan dadanya dari yang model setengah lingkaran hingga yang model bentuk huruf “V” yang tentu menjadikan lebih terlihat lagi bagian sensitive lagi dari dadanya.

Ketiga à Berpakaian Tapi Telanjang.

Setan berbisik lagi, “ Pakaian koq gitu-gitu saja, cari model atau bahan lain yang lebih bagus ! Tapia apa ya ? Sang wanita bergumam “ Banyak model dan kain yang agak tipis, lalu bentuknya dibuat yang agak ketat biar lebih enak dipandang” setan memberi ide baru.

Maka tergodalah si wanita, dicarilah model pakaian yang ketat dan kain yang tipis bahkan transparan. “Nggak apa-apa koq, kan potongan pakaiannya masih panjang, hanya bahan dan modelnya saja yang agak berbeda, biar nampak lebih feminism”, begitu dia menambahkan. Walhasil pakaian tersebut akhirnya membudaya dikalangan wanita muslimah, makin hari makin bertambah ketat dan transparan, mak jadilah mereka wanita yang disebut oleh Nabi sebagai wanita kasiyat ‘ariyat (berpakaian tetapi telanjang).

Keempat à Agak Dibuka Sedikit

Setelah para wanita muslimah mengenakan busana yang ketat, maka setan datang lagi. Dan sebagaimana biasanya dia menawarkan ide baru yang sepertinya segar dan enak, yakni dibisiki wanita itu “Pakaian seperti ini membuat susah berjalan atau duduk, soalnya sempit, apa nggak sebaiknya dibelah hingga lutut atau mendekati paha ?” Dengan itu kamu akan lebih leluasa, lebih kelihatan lincah dan enerjik”.

Lalu dicobalah ide baru itu, dan memang benar dengan dibelah mulai bagian bawah hingga lutut atau mendekati paha ternyata membuat lebih enak dan leluasa, terutama ketika akan duduk atau naik ke jok mobil. “Yah tersingkap sedikit nggak apa-apa lah, yang penting enjoy” katanya.

Inilah tahapan awal setan merusak kaum wanita, hingga tahap ini pakaian masih tetap utuh dan panjang, hanya model, corak, potongan dan bahan saja yang dibuat berbeda dengan hijab syar’I yang sebenarnya.

Maka kini mulailah setan pada tahapan berikutnya.

B. TERBUKA SEDIKIT DEMI SEDIKIT.

Kini setan melangkah lagi, dengan trik dan siasat lain yang lebih ampuh, tujuannya agar para wanita menampakkan bagian aurat tubuhnya.

Pertama à Membuka Telapak Kaki dan Tumit.

Setan berbisik kepada para wanita, “ Baju panjang benar-benar membuat repot, kalau hanya dengan membelah sedikit bagiannya masih kurang leluasa, lebih enak kalau dipotong saja hingga atas mata kaki.” Ini baru agak longgar. “Oh ada yang kelupaan, kalau kamu pakai baju demikian, maka jilbab yang besar tidak cocok lagi, sekarang kamu cari jilbab yang kecil agar lebih serasi dan gaul, toh orang tetap menamakannya dengan jilbab”.

Maka para wanita yang terpengaruh dengan bisikan ini buru-buru mencari model pakaian yang dimaksudkan. Tak ketinggalan sepatu hak tinggi, yang kalau untuk berjalan mengeluarkan suara yang menarik perhatian orang.

Kedua à Membuka Seperempat Hingga Separuh Betis

Terbuka telapak kaki telah biasa ia lakukan, dan ternyata orang-orang yang melihat juga tidak begitu peduli. Maka setan kembali berbisik, “Ternyata kebanyakan manusia menyukai apa yang kamu lakukan, buktinya mereka tidak bereaksi apa-apa, kecuali hanya beberapa orang. Kalau langkah kakimu masih kurang leluasa, maka cobalah kamu cari model lain yang lebih enak, bukankah kini banya rok setengah betis dijual dipasaran ? Tidak usah terlalu mencolok, hany terlihat kira-kira sepuluh senti saja. “Nanti kalau sudah terbiasa, baru kamu cari model baru yang terbuka hingga setengah betis”.

Benar-benar bisikan setan dan hawa nafsu telah menjadi penasehat pribadinya, sehingga apa saja yang dibisikkan setan dalam jiwanya dia turuti. Maka terbiasalah dia memakai pakaian yang terlihat separuh betisnya kemana saja dia pergi.

Ketiga à Terbuka Seluruh Betis

Kini dimata si wanita, zaman benar-benar telah berubah, setan telah berhasil membalikkan pandangan jernihny. Terkadang sang wanita berpikir, apakah ini tidak menyelisihi para wanita di masa Nabi dahulu. Namun buru-buru bisikan setan dan hawa nafsu menyahut, “Ah jelas enggak, kan sekarang zaman sudah berubah, kalau zaman dulu para lelaki mengangkat pakaiannya hingga setengan betis, maka wanitanya harus menyelisihi dengan menjulurkannya hingga menutup telapak kaki, tapi kini lain, sekarang banyak laki-laki yang menurunkan pakaiannya hingga bawah mata kaki, maka wanitanya harus menyelisihi mereka yaitu dengan mengangkatnya hingga setengah betis atau kalau perlu lebih keatas lagi, hingga nampak seluruh betisnya”.

“Tetapi………..apakah itu tidak menjadi fitnah bagi kaum laki-laki” gumamnya “Fitnah ? Ah itu kan zaman dulu, di masa itu kaum laki-laki tidak suka kalau wanita menampakkan auratnya, sehingga wanita-wanita mereka lebih banyak dirumah dan pakaian mereka sangat tertutup. Tapi sekarang sudah berbeda, kini kaum laki-laki kalau melihat bagian tubuh wanita yang terbuka malah senang dan mengatakan ooh atau wow, bukankah ini berarti sudah tidak ada lagi fitnah, karena sama-sama suka ?. Lihat saja model pakaian disana-sini, dari yang di emperan hingga yang bermerk kenamaan, seperti Kristian Dior, semuanya menawarkan model yang dirancang khusus untuk wanita maju di zaman ini. Kalau kami tidak mengikuti mode itu akan menjadi wanita yang ketinggalan zaman.

Demikianlah, maka pakaian yang menampakkan seluruh betis biasa dia kenakan, apalagi banyak para wanita yang memakainya dan sedikit sekali orang yang mempermasalahkan itu. Kini tibalah saatnya setan melancarkan tahap terakhir dari siasatnya untuk melucuti hijab wanita.

C. SERBA MINI

Setelah pakaian yang menampakkan betis menjadi pakaian sehari-hari dan dirasa biasa-biasa saja, maka datanglah bisikan setan yang lain. “Pakaian membutuhkan variasi, jangan itu-itu saja, sekarang ini modelnya rok mini, dan agar serasi rambut kepala harus terbuka, sehingga benar-benar kelihatan indah”.

Maka akhirnya rok mini yang menampakkan bagian bawah paha dia pakai, bajunya pun bervariasi, ada yang terbuka hingga lengan tangan, terbuka bagian dada sekaligus bagian punggungnya dan berbagai model lain yang serba pendek dan mini. Koleksi pakaiannya sangat beraneka ragam, ada pakaian pesta, berlibur, pakaian kerja, pakaian resmi, pakaian malam, sore, musim panas, musim dingin dll, tak ketinggalan celana pendek separuh pahapun dia miliki, model dan warna rambut juga ikut bervariasi, semua telah dicoba. Begitulah sesuatu yang sepertinya mustahil untuk dilakukan, ternyata kalau sudah dihiasi oleh setan, maka segalanya menjadi serba mungkin dan diterima oleh manusia.

Hingga suatu ketika, muncul ide untuk mandi di kolam renang terbuka atau mandi di pantai, dimana semua wanitanya sama, hanya dua bagian paling rawan saja yang tersisa untuk ditutupi, kemaluan dan buah dada. Mereka semua mengenakan pakaian yang sering disebut dengan “bikini”.

Karena semuanya begitu, maka harus ikut begitu, dan na’udzu billah bisikan setan berhasil, tujuannya tercapai “Menelanjangi Kaum Wanita”.

Selanjutnya terserah kamu wahai wanita, kalian semua sama, telanjang dihadapan laki-laki lain, ditempat umum. Aku berlepas diri kalau nanti kelak kalian sama-sama di Neraka. Aku hanya menunjukkan jalan, engkau sendiri yang melakukan itu semua, maka tanggung sendiri semua dosamu. Setan tak mau ambil resiko.

Penutup

Demikian halus, cara yang digunakan setan, sehingga manusia terjerumus dalam dosa tanpa terasa. Maka hendaklah kita semua, terutama orang tua jika melihat gejala menyimpang pada anak-anak gadis dan para wanita kita sekecil apapun, segera secepatnya diambil tindakan. Jangan dibiarkan berlarut-larut, karena kalau dibiarkan dan telah menjadi kebiasaan, maka sangat sulit bagi kita untuk mengatasinya. Membiarkan mereka membuka aurat berarti merelakan mereka mendapat laknat Allah , kasianilah mereka, selamatkan para wanita muslimah, jangan jerumuskan mereka ke dalam kebinasaan yang menyengsarakan, baik di dunia maupun di akhirat, Wallahu a’lam bis shawab.

Sumber ide dan pokok pikiran : Kitab “At ta’ari asy syithani”, Adnan ath-Thursyah, disadur dengan bebas.

Dikutip (tanpa perubahan) dari Buletin Dakwah AN-NUR Jum’at III Syawwal 1424 H. Sebarkanlah kepada kaum muslimin yang lain, sampaikanlah meskipun hanya satu ayat.Setan dalam menggoda manusia memiliki berbagai macam strategi dan yang sering dipakai adalah dengan memanfaatkan Hawa Nafsu, yang memang memiliki kecenderungan mengajak kepada keburukan (ammaratun bis su’). Setan tahu persis kecenderungan nafsu kita, dia terus berusaha agar manusia keluar dari garis yang telah ditentukan Allah, termasuk melepaskan Hijab atau Pakaian Muslimah.

Berikut ini tahapan-tahapannya :

A. Menghilangkan Definisi Hijab.

Dalam tahap ini setan membisikkan kepada para wanita, bahwa pakaian apapun termasuk hijab (penutup) itu tidak ada kaitannya dengan agama, ia hanya sekedar pakaian atau mode hiasan bagi para wanita. Jadi tidak ada pakaian syar’I, pakaian ya pakaian, apapun bentuk dan namanya.

Sehingga akibatnya, ketika zaman telah berubah, atau kebudayaan manusia telah berganti, maka tidak ada masalah pakaian ikut ganti juga. Demikian pula ketika seseorang berpindah dari suatu negeri ke negeri yang lain, maka harus menyesuaikan diri dengan pakaian penduduknya, apapun yang mereka pakai.

Berbeda halnya jika seseorang wanita berkeyakinan, bahwa hijab adalah pakaian syar’I (identitas keislaman), dan memakainya adalah Ibadah bukan sekedar mode. Biarpun hidup kapan saja dan dimana saja, maka hijab syar’I tetap dipertahankan.

Apabila seseorang wanita masih bertahan dengan prinsip hijabnya, maka setan beralih dengan strategi yang lebih halus. Caranya ?????

Pertama à Membuka Bagian Tangan.

Telapak tangan mungkin sudah terbiasa terbuka, maka setan membisikkan kepada para wanita agar ada sedikit peningkatan model, yakni membuka bagian hasta (siku hingga telapak tangan). “Ah tidak apa-apa……, kan masih pakai jilbab dan pakai baju panjang ??? Begitu bisikan setan.

Dan benar sang wanita akhirnya memakai pakaian model baru yang menampakkan tangannya, dan ternyata lelaki yang melihatnya juga biasa-biasa saja. Maka setan berbisik “ Tuh tidak apa-apa kan???

Kedua à Membuka Leher dan Dada
Setelah menampakkan tangan menjadi kebiasaan, maka datanglah setan untuk membisikkan hal baru lagi. “Kini buka tangan sudah lumrah, maka perlu ada peningkatan model pakaian yang lebih maju lagi, yakni terbuka bagian atas dada kamu” Tapi jangan sebut sebagai pakaian terbuka, hanya sekedar sedikit untuk mendapatkan hawa, agar tidak gerah. Cobalah !!!! Orang pasti tidak akan peduli, sebab hanya bagian kecil saja yang terbuka.

Maka dipakailah pakaian model baru yang terbuka bagian leher dan dadanya dari yang model setengah lingkaran hingga yang model bentuk huruf “V” yang tentu menjadikan lebih terlihat lagi bagian sensitive lagi dari dadanya.

Ketiga à Berpakaian Tapi Telanjang.

Setan berbisik lagi, “ Pakaian koq gitu-gitu saja, cari model atau bahan lain yang lebih bagus ! Tapia apa ya ? Sang wanita bergumam “ Banyak model dan kain yang agak tipis, lalu bentuknya dibuat yang agak ketat biar lebih enak dipandang” setan memberi ide baru.

Maka tergodalah si wanita, dicarilah model pakaian yang ketat dan kain yang tipis bahkan transparan. “Nggak apa-apa koq, kan potongan pakaiannya masih panjang, hanya bahan dan modelnya saja yang agak berbeda, biar nampak lebih feminism”, begitu dia menambahkan. Walhasil pakaian tersebut akhirnya membudaya dikalangan wanita muslimah, makin hari makin bertambah ketat dan transparan, mak jadilah mereka wanita yang disebut oleh Nabi sebagai wanita kasiyat ‘ariyat (berpakaian tetapi telanjang).

Keempat à Agak Dibuka Sedikit

Setelah para wanita muslimah mengenakan busana yang ketat, maka setan datang lagi. Dan sebagaimana biasanya dia menawarkan ide baru yang sepertinya segar dan enak, yakni dibisiki wanita itu “Pakaian seperti ini membuat susah berjalan atau duduk, soalnya sempit, apa nggak sebaiknya dibelah hingga lutut atau mendekati paha ?” Dengan itu kamu akan lebih leluasa, lebih kelihatan lincah dan enerjik”.

Lalu dicobalah ide baru itu, dan memang benar dengan dibelah mulai bagian bawah hingga lutut atau mendekati paha ternyata membuat lebih enak dan leluasa, terutama ketika akan duduk atau naik ke jok mobil. “Yah tersingkap sedikit nggak apa-apa lah, yang penting enjoy” katanya.

Inilah tahapan awal setan merusak kaum wanita, hingga tahap ini pakaian masih tetap utuh dan panjang, hanya model, corak, potongan dan bahan saja yang dibuat berbeda dengan hijab syar’I yang sebenarnya.

Maka kini mulailah setan pada tahapan berikutnya.

B. TERBUKA SEDIKIT DEMI SEDIKIT.

Kini setan melangkah lagi, dengan trik dan siasat lain yang lebih ampuh, tujuannya agar para wanita menampakkan bagian aurat tubuhnya.

Pertama à Membuka Telapak Kaki dan Tumit.

Setan berbisik kepada para wanita, “ Baju panjang benar-benar membuat repot, kalau hanya dengan membelah sedikit bagiannya masih kurang leluasa, lebih enak kalau dipotong saja hingga atas mata kaki.” Ini baru agak longgar. “Oh ada yang kelupaan, kalau kamu pakai baju demikian, maka jilbab yang besar tidak cocok lagi, sekarang kamu cari jilbab yang kecil agar lebih serasi dan gaul, toh orang tetap menamakannya dengan jilbab”.

Maka para wanita yang terpengaruh dengan bisikan ini buru-buru mencari model pakaian yang dimaksudkan. Tak ketinggalan sepatu hak tinggi, yang kalau untuk berjalan mengeluarkan suara yang menarik perhatian orang.

Kedua à Membuka Seperempat Hingga Separuh Betis

Terbuka telapak kaki telah biasa ia lakukan, dan ternyata orang-orang yang melihat juga tidak begitu peduli. Maka setan kembali berbisik, “Ternyata kebanyakan manusia menyukai apa yang kamu lakukan, buktinya mereka tidak bereaksi apa-apa, kecuali hanya beberapa orang. Kalau langkah kakimu masih kurang leluasa, maka cobalah kamu cari model lain yang lebih enak, bukankah kini banya rok setengah betis dijual dipasaran ? Tidak usah terlalu mencolok, hany terlihat kira-kira sepuluh senti saja. “Nanti kalau sudah terbiasa, baru kamu cari model baru yang terbuka hingga setengah betis”.

Benar-benar bisikan setan dan hawa nafsu telah menjadi penasehat pribadinya, sehingga apa saja yang dibisikkan setan dalam jiwanya dia turuti. Maka terbiasalah dia memakai pakaian yang terlihat separuh betisnya kemana saja dia pergi.

Ketiga à Terbuka Seluruh Betis

Kini dimata si wanita, zaman benar-benar telah berubah, setan telah berhasil membalikkan pandangan jernihny. Terkadang sang wanita berpikir, apakah ini tidak menyelisihi para wanita di masa Nabi dahulu. Namun buru-buru bisikan setan dan hawa nafsu menyahut, “Ah jelas enggak, kan sekarang zaman sudah berubah, kalau zaman dulu para lelaki mengangkat pakaiannya hingga setengan betis, maka wanitanya harus menyelisihi dengan menjulurkannya hingga menutup telapak kaki, tapi kini lain, sekarang banyak laki-laki yang menurunkan pakaiannya hingga bawah mata kaki, maka wanitanya harus menyelisihi mereka yaitu dengan mengangkatnya hingga setengah betis atau kalau perlu lebih keatas lagi, hingga nampak seluruh betisnya”.

“Tetapi………..apakah itu tidak menjadi fitnah bagi kaum laki-laki” gumamnya “Fitnah ? Ah itu kan zaman dulu, di masa itu kaum laki-laki tidak suka kalau wanita menampakkan auratnya, sehingga wanita-wanita mereka lebih banyak dirumah dan pakaian mereka sangat tertutup. Tapi sekarang sudah berbeda, kini kaum laki-laki kalau melihat bagian tubuh wanita yang terbuka malah senang dan mengatakan ooh atau wow, bukankah ini berarti sudah tidak ada lagi fitnah, karena sama-sama suka ?. Lihat saja model pakaian disana-sini, dari yang di emperan hingga yang bermerk kenamaan, seperti Kristian Dior, semuanya menawarkan model yang dirancang khusus untuk wanita maju di zaman ini. Kalau kami tidak mengikuti mode itu akan menjadi wanita yang ketinggalan zaman.

Demikianlah, maka pakaian yang menampakkan seluruh betis biasa dia kenakan, apalagi banyak para wanita yang memakainya dan sedikit sekali orang yang mempermasalahkan itu. Kini tibalah saatnya setan melancarkan tahap terakhir dari siasatnya untuk melucuti hijab wanita.

C. SERBA MINI

Setelah pakaian yang menampakkan betis menjadi pakaian sehari-hari dan dirasa biasa-biasa saja, maka datanglah bisikan setan yang lain. “Pakaian membutuhkan variasi, jangan itu-itu saja, sekarang ini modelnya rok mini, dan agar serasi rambut kepala harus terbuka, sehingga benar-benar kelihatan indah”.

Maka akhirnya rok mini yang menampakkan bagian bawah paha dia pakai, bajunya pun bervariasi, ada yang terbuka hingga lengan tangan, terbuka bagian dada sekaligus bagian punggungnya dan berbagai model lain yang serba pendek dan mini. Koleksi pakaiannya sangat beraneka ragam, ada pakaian pesta, berlibur, pakaian kerja, pakaian resmi, pakaian malam, sore, musim panas, musim dingin dll, tak ketinggalan celana pendek separuh pahapun dia miliki, model dan warna rambut juga ikut bervariasi, semua telah dicoba. Begitulah sesuatu yang sepertinya mustahil untuk dilakukan, ternyata kalau sudah dihiasi oleh setan, maka segalanya menjadi serba mungkin dan diterima oleh manusia.

Hingga suatu ketika, muncul ide untuk mandi di kolam renang terbuka atau mandi di pantai, dimana semua wanitanya sama, hanya dua bagian paling rawan saja yang tersisa untuk ditutupi, kemaluan dan buah dada. Mereka semua mengenakan pakaian yang sering disebut dengan “bikini”.

Karena semuanya begitu, maka harus ikut begitu, dan na’udzu billah bisikan setan berhasil, tujuannya tercapai “Menelanjangi Kaum Wanita”.

Selanjutnya terserah kamu wahai wanita, kalian semua sama, telanjang dihadapan laki-laki lain, ditempat umum. Aku berlepas diri kalau nanti kelak kalian sama-sama di Neraka. Aku hanya menunjukkan jalan, engkau sendiri yang melakukan itu semua, maka tanggung sendiri semua dosamu. Setan tak mau ambil resiko.

Penutup

Demikian halus, cara yang digunakan setan, sehingga manusia terjerumus dalam dosa tanpa terasa. Maka hendaklah kita semua, terutama orang tua jika melihat gejala menyimpang pada anak-anak gadis dan para wanita kita sekecil apapun, segera secepatnya diambil tindakan. Jangan dibiarkan berlarut-larut, karena kalau dibiarkan dan telah menjadi kebiasaan, maka sangat sulit bagi kita untuk mengatasinya. Membiarkan mereka membuka aurat berarti merelakan mereka mendapat laknat Allah , kasianilah mereka, selamatkan para wanita muslimah, jangan jerumuskan mereka ke dalam kebinasaan yang menyengsarakan, baik di dunia maupun di akhirat, Wallahu a’lam bis shawab.

Sumber ide dan pokok pikiran : Kitab “At ta’ari asy syithani”, Adnan ath-Thursyah, disadur dengan bebas.

Dikutip (tanpa perubahan) dari Buletin Dakwah AN-NUR Jum’at III Syawwal 1424 H. Sebarkanlah kepada kaum muslimin yang lain, sampaikanlah meskipun hanya satu ayat.
posted by novitasari @ 8:43 PM  
about me
Udah Lewat
Archives
sutbok
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Duis ligula lorem, consequat eget, tristique nec, auctor quis, purus. Vivamus ut sem. Fusce aliquam nunc vitae purus. Aenean viverra malesuada libero. Fusce ac quam.
judul

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Duis ligula lorem, consequat eget, tristique nec, auctor quis, purus. Vivamus ut sem. Fusce aliquam nunc vitae purus. Aenean viverra malesuada libero. Fusce ac quam.

judul

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Duis ligula lorem, consequat eget, tristique nec, auctor quis, purus. Vivamus ut sem. Fusce aliquam nunc vitae purus. Aenean viverra malesuada libero. Fusce ac quam.

Links
Affiliates
15n41n1
© 2004 NamaKamu.blogspot.com